Netflix baru saja merilis series terbarunya hasil kerja sama mereka dengan Marvel, setelah sebelumnya Daredevil, Jessica Jones, dan Luke Cage, yang terbaru adalah Iron Fist. Iron Fist bercerita tentang seorang pemuda bernama Danny Rand yang mengalami kecelakaan pesawat pada saat berumur 10 tahun bersama orang tuanya, lalu ia dibesarkan di sebuah tempat di dimensi lain yang bernama K’un Lun dimana ia ditempa menjadi Iron Fist, lalu kembali lagi ke New York untuk mengklaim kembali harta dan perusahaan milik orang tuanya dulu. Namun usaha nya tidak berjalan lancar, dengan adanya gangguan dari Meachum Family dan musuh besarnya yang mulai bangkit di kota New York.
Iron Fist sebenarnya memiliki cerita dasar yang cukup
menarik dan bagus. Namun, Marvel kali ini terlihat kesulitan membangun cerita
karakter Danny Rand tentang bagaimana ia mendapatkan kekuatan mistik Iron Fist
nya. Tidak seperti series-series sebelumnya (misal saja Daredevil) yang memang
tidak memiliki kekuatan mistik, hanya seorang pengacara yang buta dan memilki
kekuatan semacam sonar dan kemampuan bela diri yang hebat. Di series ini Iron
Fist sendiri mendapatkan kekuatan mistik nya dari tempat bernama K’un Lun, namun Marvel masih kurang berhasil
menggambarkan proses ia mendapatkan kekuatannya, bahkan K’un Lun sendiri pun
masih terbatas visualnya di series ini, begitu juga latar belakang para Monks
memilih Danny menjadi Iron Fist, serta bagaimana proses ia mendapatkan
kekuatannya dari naga mistis Shao Lao. Marvel masih belum berhasil menceritakan
dengan jelas proses Danny mendapatkan kekuatannya di K’un Lun.
Skrip film ini yang hampir setiap episodenya ditulis oleh
penulis yang berbeda pun terlihat jelas berantakan. Banyak scene yang saya
nilai terlalu membosankan, tidak masuk akal, dan mengulur-ulur waktu. Contoh
saja banyaknya dialog antara Joy dan Ward, maupun Ward dan Harold yang sering
kali tidak penting dan sangat membosankan. Dan scene dimana Danny beraksi menjadi
Iron Fist yang menurut saya terlalu dilebih-lebihkan sehingga terlihat tidak
masuk akal, misal saja saat mengahadapi challenge the Hand, lalu di episode
pertama saat ia melompati taxi di depan rumah Joy.
Namun, di balik kekurangan-kekurangan diatas, Iron Fist
sudah cukup baik dari aspek-aspek lainnya. Saya menyukai bagaimana Marvel
membangun karakter-karakternya, diluar masa lalu Danny Rand. Sebut saja Ward,
Harold, terutama Colleen Wing. Karakter tiga tokoh diatas tergambar cukup baik
di serial ini. Namun diakhir-akhir film, muncul lah tokoh Bakuto yang menurut
saya kurang memiliki karakter yang kuat. Marvel gagal membangun sosok Bakuto
yang merupakan sosok pemimpin The Hand.
Iron Fist memiliki episode pertama terburuk di antara series Marvel
di Netflix lainnya. Pembangunan cerita setelah episode 1 berjalan cukup baik,
namun menjadi sedikit membosankan bahkan sedikit membingungkan menuju endingnya
(namun Iron Fist masih memiliki ending yang cukup baik.) Marvel terlihat
terlalu terburu-buru dalam pembuatan series Iron Fist ini agar Iron Fist dapat
masuk ke dalam series The Defenders, padahal seharusnya skrip bisa dibuat lebih
baik lagi, terutama pada pembangunan konflik/ ceritanya, dan tentang masa lalu
Danny. Tentu Iron Fist masih belum bisa di sejajarkan dengan series pendahulu nya
terutama Daredevil yang menurut saya cukup “Wow”. Iron Fist bisa menjadi series super-hero yang cukup menghibur
terutama bagi fans Marvel, namun jika mau mebandingkan dari segala aspek secara
fair-to-fair maka Iron Fist dapat menjadi series yang cukup buruk. Saya harap
Marvel belajar banyak dari Iron Fist, dan benar-benar mematangkan segala aspek
dari series-series di Netflix selanjutnya.
Rating : 3/5
Komentar
Posting Komentar